Workshop Pembelajaran Mendalam, Guru MIN 1 Pohuwato Serap Ilmu Kurikulum Berbasis Cinta
POHUWATO (min1pohuwato.sch.id) – Dalam rangka penguatan kompetensi pendidik madrasah dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka yang holistik dan berorientasi pada karakter peserta didik, salah satu guru Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Pohuwato mengikuti Workshop Implementasi Pembelajaran Mendalam dan Kurikulum Berbasis Cinta. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Tim Pengembang Kurikulum (TPK) Madrasah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Gorontalo dan bertempat di MTs Negeri 1 Kota Gorontalo.
Workshop yang berlangsung pada Selasa (01/07/2025) ini menghadirkan narasumber dari kalangan akademisi dan praktisi pendidikan madrasah, serta diikuti oleh para guru dari berbagai jenjang, mulai dari MI, MTs hingga MA se-Provinsi Gorontalo. Adapun yang hadir membuka sekaligus memberikan arahan dalam kegiatan tersebut yakni Kepala Bidang Pendidikan Madrasah (Kabid Penmad) Kanwil Kemenag Provinsi Gorontalo, Masrul Janto Usman.
Salah satu peserta workshop, Halid Hasan, guru MIN 1 Pohuwato, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Kepada tim Humas MIN 1 Pohuwato, ia mengungkapkan bahwa workshop tersebut memberikan pengalaman belajar yang bermakna dan penuh refleksi.
“Saya sangat bangga bisa mengikuti kegiatan ini karena memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang arah baru pendidikan madrasah, terutama melalui kurikulum merdeka yang berbasis cinta. Materi yang disampaikan tidak hanya teoritis, tetapi juga aplikatif terutama tentang pentingnya memahami karakter dan potensi peserta didik secara menyeluruh. Pendekatan deep learning mendorong kita sebagai guru untuk tidak hanya mengajar pada permukaan, tetapi menggali hingga ke akar kebutuhan belajar siswa,” jelas Halid Hasan.
Lebih lanjut, Halid menambahkan bahwa pembelajaran mendalam tidak hanya menekankan pada penguasaan materi, tetapi juga pada pembentukan pola pikir kritis, empatik, dan kolaboratif.
“Hal inilah yang membuat pendekatan ini sangat relevan diterapkan di madrasah. Spirit ‘kurikulum berbasis cinta’ sangat selaras dengan nilai-nilai dasar pendidikan Islam, seperti kasih sayang (rahmah), keadilan (‘adl), dan keteladanan (uswah),” tambahnya.
Halid pun berkomitmen untuk membagikan ilmu dan pengalaman dari workshop ini kepada rekan-rekan guru di lingkungan MIN 1 Pohuwato.
“Insya Allah, sepulang dari kegiatan ini saya akan berkoordinasi dengan kepala madrasah dan rekan sejawat untuk merancang forum berbagi praktik baik (best practice). Kita ingin semangat ini menular dan menjadi bagian dari gerakan transformasi pembelajaran di madrasah kita,” tutupnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala MTs Negeri 1 Kota Gorontalo, Rommy Bau, selaku tuan rumah sekaligus Ketua TPK Madrasah Provinsi, serta Ketua Panitia Kegiatan, Yurdan Puluraga. (AR@Z)
0 Komentar