Tingkatkan Kompetensi, Guru Mapel MIN 1 Pohuwato Antusias Jalani AKGTK
POHUWATO (min1pohuwato.sch.id) – Demi meningkatkan kualitas dan kompetensi tenaga pendidik, para guru mata pelajaran (mapel) dari Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Pohuwato antusias mengikuti kegiatan Asesmen Kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan (AKGTK). Kegiatan ini dilaksanakan di Titik Lokasi (Tilok) Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Pohuwato, kamis, (14/11/2024), meski sempat tertunda pada tanggal yang dijadwalkan sebelumnya.
Kegiatan AKGTK ini bertujuan untuk mengukur kompetensi dasar para guru dalam berbagai aspek, seperti pengetahuan pedagogis, profesionalisme, serta keterampilan teknis dalam mengajar. Program yang diprakarsai oleh Kementerian Agama ini sekaligus menjadi upaya evaluasi serta peningkatan mutu tenaga pendidik di lingkungan madrasah untuk mencapai kualitas pendidikan yang lebih baik.
Sebanyak empat guru dari MIN 1 Pohuwato hadir dalam asesmen ini, masing-masing mewakili berbagai mata pelajaran utama yang diajarkan di madrasah. Muhammad Ilham, guru mata pelajaran Bahasa Arab, menjadi salah satu peserta sesi kedua yang dijadwalkan berlangsung pada pukul 12.00. Ilham menjelaskan bahwa keikutsertaannya dalam AKGTK adalah pengalaman yang berharga, khususnya dalam menyegarkan dan menguji kompetensi dalam mengajar Bahasa Arab, yang memiliki peran penting dalam kurikulum madrasah.
"Sebagai guru, kami harus selalu siap dengan kemampuan yang memadai dalam menyampaikan materi ajar. Kegiatan asesmen ini memberikan gambaran yang jelas tentang apa saja yang perlu kami tingkatkan, baik dalam aspek teknis maupun metodologi pembelajaran," ungkap Ilham.
Di sisi lain, Djafar Mohune, guru mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK), juga mengikuti asesmen di sesi ketiga yang berlangsung pukul 14.00. Menurutnya, asesmen ini memberikan kesempatan untuk mengevaluasi metode pengajaran olahraga yang selama ini ia terapkan.
"Pendidikan jasmani adalah mata pelajaran yang menuntut pendekatan yang unik, karena berhubungan langsung dengan fisik dan kesehatan peserta didik. Melalui AKGTK, kami mendapat masukan yang sangat bermanfaat untuk membuat pelajaran olahraga lebih efektif dan menarik," katanya.
Selanjutnya, pada sesi yang sama Miskina Gusu, selaku guru Fikih, merasa terbantu dengan adanya asesmen tersebut karena ia bisa meninjau kembali materi yang ia ajarkan dan cara penyampaiannya.
"Pembelajaran Fikih membutuhkan pemahaman yang mendalam dan cara yang tepat agar peserta didik dapat menangkap makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap materi. Olehnya melalui asesmen ini, saya bisa lebih memahami metode apa yang perlu ditingkatkan," ujarnya.
Sementara itu, Rosdawati Kadir, guru mata pelajaran Akidah Akhlak, juga menyambut baik kegiatan ini. Baginya, pembelajaran Akidah Akhlak adalah tentang membentuk karakter peserta didik yang Islami dan berakhlak mulia, sehingga penting bagi guru untuk memiliki pemahaman yang kuat dalam menyampaikan nilai-nilai tersebut.
"Dalam asesmen ini, kami tidak hanya diuji dalam penguasaan materi, tetapi juga dalam pendekatan karakter pendidikan yang relevan dengan mata pelajaran Akidah Akhlak. Ini menjadi dorongan untuk menjadi lebih baik dan memberi teladan yang baik bagi peserta didik," tutur Rosdawati.
Kegiatan AKGTK yang berlangsung dengan lancar tersebut mendapat dukungan penuh dari Kepala MIN 1 Pohuwato, Sriasrawaty Ahmad, kegiatan AKGTK adalah bagian dari upaya Kementerian Agama untuk memastikan setiap guru madrasah memiliki kompetensi yang sesuai dengan standar pendidikan nasional.
"Dengan mengikuti AKGTK, para guru dapat mengukur sejauh mana pemahaman dan kemampuan mereka dalam menyampaikan materi pembelajaran. Ini juga kesempatan untuk terus memperbarui keahlian mereka agar pendidikan di madrasah semakin berkualitas," ujar Sriasrawaty.
Lebih Lanjut Sriasrawaty berharap bahwa hasil asesmen dapat menjadi motivasi bagi guru-guru untuk terus belajar dan berkembang.
"Kami berharap setelah mengikuti AKGTK ini, para guru dapat semakin terpacu untuk meningkatkan kualitas pengajaran di kelas dan lebih inovatif dalam membimbing peserta didik MIN 1 Pohuwato," Tambahnya.
AKGTK menjadi salah satu upaya strategis pemerintah untuk memastikan bahwa para guru di madrasah memiliki kompetensi sesuai dengan standar yang ditetapkan. Dalam konteks MIN 1 Pohuwato, asesmen ini adalah salah satu langkah penting dalam menghadapi tantangan dunia pendidikan yang semakin kompleks, terutama dalam pengajaran berbasis nilai-nilai agama Islam.
Harapannya, setelah melalui asesmen ini, guru-guru mapel di MIN 1 Pohuwato tidak hanya akan memperoleh penilaian tentang kompetensi mereka saat ini, tetapi juga panduan untuk mengembangkan keahlian mereka di masa mendatang. Dengan begitu, pendidikan di MIN 1 Pohuwato akan semakin berkualitas dan mampu mencetak generasi muda yang cerdas, berakhlak, serta berkompeten. (ARaZ).
0 Komentar