• 081243382335
  • min1pohuwato@gmail.com

Hari Kedua Workshop, Kepala dan Wakamad Kurikulum MIN 1 Pohuwato Dalami Pembelajaran Berbasis Cinta

Hari Kedua Workshop, Kepala dan Wakamad Kurikulum MIN 1 Pohuwato Dalami Pembelajaran Berbasis Cinta

Gambar : Kepala MIN 1 Pohuwato, Sriasrawaty Ahmad, bersama Wakamad Kurikulum, Yuwinda Wati Hippy, saat mengikuti mengikuti hari kedua Workshop Penguatan Implementasi Pembelajaran Mendalam dan Kurikulum Berbasis Cinta, di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pohuwato

Hari Kedua Workshop, Kepala dan Wakamad Kurikulum MIN 1 Pohuwato Dalami Pembelajaran Berbasis Cinta

POHUWATO (min1pohuwato.sch.id) – Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Pohuwato, Sriasrawaty Ahmad, bersama Wakil Kepala Madrasah (Wakamad) bidang Kurikulum, Yuwinda Wati Hippy, kembali mengikuti hari kedua Workshop Penguatan Implementasi Pembelajaran Mendalam dan Kurikulum Berbasis Cinta, Rabu (05/11/2025), yang diselenggarakan oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pohuwato.

Kegiatan yang berlangsung di Aula Kantor Kemenag tersebut diisi dengan dua sesi penting. Sesi pertama menghadirkan Kepala Seksi Pendidikan Madrasah, Erman Hubu, serta anggota Kelompok Pengawas Madrasah, Rahmat Mopangga, yang membawakan materi “Pembelajaran Mendalam dan Penerapan Kurikulum Berbasis Cinta.” Kedua pemateri menekankan pentingnya membangun suasana belajar yang tidak hanya menekankan aspek kognitif, tetapi juga menyentuh ranah afektif dan spiritual peserta didik.

Sementara itu, sesi kedua diisi oleh anggota pengawas madrasah, Fatma Ingo dan Fatmawati Suleman, yang membawakan materi “Penyusunan Instrumen Supervisi Administrasi dan Pembelajaran.” Dalam sesi ini, para peserta diajak untuk memahami pentingnya supervisi yang efektif sebagai sarana pembinaan dan peningkatan kualitas pengajaran. Melalui supervisi yang terencana dan terukur, guru dapat memperoleh umpan balik konstruktif untuk memperbaiki dan mengembangkan perangkat pembelajarannya.

Kepada Awak Humas, Kepala MIN 1 Pohuwato, Sriasrawaty Ahmad, saat di sela-sela kegiatan menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya atas kesempatan mengikuti workshop tersebut. Menurutnya, kegiatan ini sangat relevan dengan tuntutan pengembangan madrasah di era Kurikulum Merdeka.

“Saya sangat bersyukur bisa kembali mengikuti kegiatan ini. Materi tentang pembelajaran mendalam dan kurikulum berbasis cinta membuka cara pandang baru bagi kami dalam memaknai proses pendidikan di madrasah. Bahwa mengajar bukan sekadar mentransfer ilmu, tetapi juga mentransfer nilai dan kasih sayang. Ketika cinta menjadi dasar dalam mendidik, maka suasana belajar akan lebih hidup, manusiawi, dan bermakna,” ujar Sriasrawaty.

Beliau menambahkan bahwa Kurikulum Berbasis Cinta menjadi refleksi dari semangat pendidikan Islam yang menekankan keseimbangan antara ilmu, iman, dan amal.

“Madrasah harus menjadi ruang di mana anak-anak belajar dengan bahagia, merasa aman, dan tumbuh dalam bimbingan guru-guru yang mencintai profesinya. Itulah esensi pendidikan berkarakter yang sesungguhnya,” tambahnya.

Senada dengan hal itu, Wakamad Kurikulum MIN 1 Pohuwato, Yuwinda Wati Hippy, turut menyampaikan pandangan akademisnya tentang makna pembelajaran berbasis cinta.

“Sebagai pendidik, kita dituntut untuk terus beradaptasi dengan pendekatan pembelajaran yang menumbuhkan semangat belajar peserta didik. Materi yang kami pelajari hari ini mengingatkan bahwa pembelajaran tidak bisa hanya berpusat pada guru, melainkan pada kebutuhan dan kebahagiaan murid. Cinta menjadi energi utama yang menggerakkan proses belajar-mengajar agar lebih autentik dan berdaya ubah,” ungkap Yuwinda.

Yuwinda juga menambahkan bahwa penerapan kurikulum berbasis cinta perlu diwujudkan dalam praktik nyata di kelas melalui komunikasi empatik, penghargaan terhadap potensi siswa, serta penciptaan iklim belajar yang penuh kehangatan dan saling menghormati.

Kegiatan hari kedua ini berjalan penuh semangat dan antusiasme dari para peserta yang terdiri atas kepala madrasah, wakil kepala, serta guru dari berbagai satuan pendidikan madrasah se- Kabupaten Pohuwato. (AR@Z)

0 Komentar

Leave a Comment