• 081243382335
  • min1pohuwato@gmail.com

Diseminasi Pendidikan Inklusi, Djafar Mohune Ajak Guru Wujudkan Madrasah Ramah Anak

Diseminasi Pendidikan Inklusi, Djafar Mohune Ajak Guru Wujudkan Madrasah Ramah Anak

Gambar : Koordinator Pendidikan Bidang Kesiswaan MIN 1 Pohuwato, Djafar Mohune, saat menyampaikan diseminasi hasil Pelatihan Capacity Building Move It 2024 dihadapanseluruh tenaga pendidik dan tenaga kependidikan madrasah

Diseminasi Pendidikan Inklusi, Djafar Mohune Ajak Guru Wujudkan Madrasah Ramah Anak

POHUWATO (min1pohuwato.sch.id) – Koordinator Pendidikan Bidang Kesiswaan Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Pohuwato, Djafar Mohune, melaksanakan kegiatan diseminasi hasil Pelatihan Capacity Building Move It 2024 yang diselenggarakan oleh Australia-Indonesia Disability Research and Advocacy Network (AIDRAN). Kegiatan ini berlangsung di ruang dewan guru, jumat (21/02/25) dihadiri oleh seluruh tenaga pendidik dan tenaga kependidikan MIN 1 Pohuwato.

Dalam penyampaiannya, Djafar Mohune menekankan bahwa pendidikan inklusi merupakan suatu pendekatan yang mengedepankan kesempatan belajar yang setara bagi semua anak, tanpa terkecuali. Ia menegaskan bahwa setelah mengikuti pelatihan selama empat hari di Hotel Golden Sri, pemahamannya tentang pentingnya lingkungan belajar yang ramah bagi semua peserta didik semakin mendalam.

“Setelah mengikuti workshop pendidikan inklusi, saya semakin memahami pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang ramah bagi semua peserta didik. Pendidikan inklusi bukan sekadar memberikan akses bagi anak berkebutuhan khusus, tetapi juga memastikan bahwa setiap peserta didik merasa diterima dan mendapatkan hak belajar yang sama. Melalui diseminasi ini, saya berharap seluruh guru di MIN 1 Pohuwato dapat mengadopsi dan menerapkan prinsip inklusi dalam pembelajaran sehari-hari,” ujar Djafar Mohune.

Ia juga menambahkan bahwa pendidikan inklusi tidak hanya menguntungkan peserta didik berkebutuhan khusus, tetapi juga membangun karakter peserta didik lain agar lebih empati, saling menghargai, dan mampu hidup dalam keberagaman.

Lebih lanjut, Djafar Mohune menekankan bahwa penerapan pendidikan inklusi merupakan bagian dari amanah Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional yang menggarisbawahi hak setiap anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak tanpa diskriminasi. Oleh karena itu, ia mengajak para guru untuk menjadi agen perubahan dalam menciptakan madrasah yang inklusif, ramah anak, dan berkeadilan.

“Madrasah adalah tempat bagi semua anak untuk berkembang, bukan hanya mereka yang memiliki kemampuan akademik unggul. Kita sebagai tenaga pendidik memiliki tanggung jawab moral dan profesional untuk menciptakan lingkungan yang mendukung keberagaman. Dengan adanya pemahaman yang baik tentang pendidikan inklusi, saya yakin MIN 1 Pohuwato dapat menjadi contoh madrasah yang benar-benar ramah anak,” tegas Djafar.

Kegiatan diseminasi ini mendapat respons positif dari para guru yang hadir. Mereka mengapresiasi materi yang disampaikan dan berharap dapat memperoleh pendampingan lebih lanjut dalam mengimplementasikan pendidikan inklusi di dalam kelas.

Kepala MIN 1 Pohuwato juga memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif ini dan berkomitmen untuk terus mendorong pengembangan kapasitas para pendidik dalam mewujudkan madrasah yang lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan semua peserta didik. (AR@Z)

0 Komentar

Leave a Comment